projet-entourage

Perpustakaan Sejarah University of Al Qarawiyyin

Perpustakaan Sejarah University of Al Qarawiyyin – Perpustakaan yang masuk dalam kompleks University of Al Qarawiyyin dinyatakan sebagai perpustakaan tertua di dunia. Situs Smithsonian menyatakan, bangunan yang didirikan pada 859 Masehi itu merupakan perpustakaan tertua yang masih dibuka hingga sekarang.

Perpustakaan ini dibangun oleh wanita bernama Fatima Al-Fihri seorang anak yang berasal dari saudagar kaya Tunisia yang tinggal di Fez. Al Qarawiyyin Library, namun pada beberapa waktu lalu perpustakaan ini sempat ditutup.pokerasia

Perpustakaan Sejarah University of Al Qarawiyyin

Namun kini, perpustakaan yang menempati bangunan eksotis tersebut kembali dibuka untuk wisatawan. Mengutip situs Lonely Planet, Al Qarawiyyin Library mempunyai koleksi buku kuno yang tidak akan dijumpai ditempat lain. Perpustakaan ini juga menyimpan Al Quran yang berasal dari abad ke-9. www.mrchensjackson.com

Perpustakaan ini menyimpan naskah tertua yang langsung ditulis oleh Nabi Muhammad SAW. Perpustakaan ini menjadi kiblat bagi para pakar sejarah dari berbagai belahan dunia.

Peradaban masa silam mengenal Madrasah Mustansiriya di Bhagdhad sebagai sebuah perpustakaan yang memiliki jumlah jutaan buku di dalamnya. Dalam catatan perjalanan Ibnu Batutah mengatakan bahwa koleksi buku disana berasal dari Khalifah Mustansir dengan menggunakan 150 unta sebagai kurir pengirimannya.

Perpustakaan merupakan tempat untuk para pengunjung masjid yang sedang beristirahat, dan mereka bisa sambil beristirahat sambil membaca buku untuk sekedar menghabiskan waktu sejenak. Perpustakaan dan Masjid memang memiliki peranan yang sangat kuat dalam pengajaran dan sejarah agama Islam. Almarhum Zainal Arifin Thoha, dengan judul artikel “400 Onta untuk Angkut Buku” menuliskan bahwa Bayt Al Hikmah yang dulu terletak di Kota Kairo, memiliki Khazain al-Qusu, perpustakaan yang dibangun oleh penguasa dinasti Fatimiyah, Khalifah Al-Aziz Ibn Al-Muiz. Dalam empat puluh ruangan, lebih 1,6 juta buku disimpan dengan menggunakan suatu sistem pengklasifikasian yang canggih.

Selain Bayt Al Hikmah ada pula Perpustakaan Al-Qarawiyyin yang ada di Maroko. UNESCO mengeluarkan pendapat bahwa perpustakaan ini adalah tertua di dunia dan masih beroperasi sekarang. Terletak di bekas ibu kota Maroko, Fez, Al Qarawiyyin adalah rumah untuk beberapa manuskrip paling langka dan unik di dunia, dan hanya bisa dapat diakses oleh kurator dalam beberapa kasus istimewa. Sejak 2016 pengurus perpustakaan ini bertugas untuk melindungi dan menjaga 4.000 manuskrip klasik dan penting mereka ke bentuk digital.

Perpustakaan Sejarah University of Al Qarawiyyin

Proyek yang dikerjakan bersama Institute of Computational Linguistics dari Italia ini bertujuan untuk melakukan digitalisasi warisan budaya dan membuat mereka tersedia bagi khalayak luas di dunia. Vito Pirelli perwakilan ICI mengatakan bahwa terdapat sekitar 20 persen manuskrip sudah dipindahkan dengan menggunakan mesin yang juga dapat mendeteksi lubang pada naskah kuno. Perbaikan dengan digital ini merupakan proses pembukaan kembali perpustakaan ini yang akan dilakukan awal tahun mendatang.

Perpustakaan Al Qarawiyyin didirikan oleh seorang sarjana perempuan progresif islam bernama Fatima al Fihri pada 859. Peprustakaan ini mengoleksi buku-buku tentang ajaran Islam beserta kisah sejarahnya, setidaknya terdapat 4.000 manuskrip yang membahas hukum, sejarah, dan ajaran islam. Perpustakaan ini mengoleksi salah satu bagian pentingnya adalah Al Qur’an padai abad ke sembilan yang ditulis dalam kaligrafi Kufic serta kitab sirah tertua yang menceritakan tentang kisah hidup Nabi Muhammad.
Abdulfattah Bougchouf kurator perpustakaan Al Qarawiyyin mengatakan perpustakaan aslinya dijaga dengan menggunakan sistem keamanan dengan kunci gembok. Tiap-tiap kunci gembok dimiliki oleh orang yang berbeda, masing-masing dari mereka terpisah, sehingga untuk membuka koleksi ini mereka mesti bertemu muka dan membuka bersama-sama.Awal didirikannya perpustakaan tidak terbuka untuk umum, dengan dorongan dari para menteri kebudayaan Maroko, restorasi koleksi perpustakaan dan masjid di sekitar Al Qarawiyyin sangat membantu publik untuk menambahkan koleksi yang ssebelumnya tidak ada

Selain Al Qarawiyyin, ada pula perpustakaan dari biara St Catherine di bukit Sinai, Inggris. Warga Bediun Jabaliya bekerja dan para penjaga biara bekerja sama menjaga situs penting Agama Kristen itu. Seperti pada 2011 saat Mesir sedang bergejolak, warga Muslim dan Katolik bergantian menjaga biara itu. Bukan hanya untuk menjaga situs sejarah, tapi juga koleksi buku-buku yang ada dalam perpustakaan biara. Manuskrip dan kitab penting yang ada disimpan dalam ruangan khusus dan dijaga secara berkala.

Biara St Catherine pun menerapkan digitalisasi sama seperti dengan penerapan perpustakaan Al Qarawiyyin. Perpustakaan biara ini merupakan tempat untuk menyimpan 1,8 juta mengenai manuskrip, buku, dan catatan penting yang terdapat sejak pembangunan awal biara didirikan. Relatif dari koleksinya berupa manuskrip kekristenan yang ditulis dalam bahasa Yunani, koleksi mereka hanya kalah dari Vatikan. Sedangkan koleksi lainnya berupa perjanjian-perjanjian penting mengenai kisah Gereja St Catherine dengan Nabi Muhammad.

Musuh dari buku bukan hanya air, rayap, dan waktu tapi juga manusia. Sejak 2013 di Bamako, ibu kota Mali di Afrika Barat, menceritakan tentang perjalanan Al Qaeda yang diserang kaum pemberontak dan menceritakannya dalam bentuk kumpulan buku dan kitab yang bertemakan tentang seni, pengobatan, filosofi, dan ilmu pengetahuan. Setidaknya ada 700.000 dokumen yang tersimpan dan sebagian terbakar akibat serangan itu. Manuskrip ini diletakkan pada dua tempat, pertama di Perpustakaan Mama Haidara di Timbuktu dan Ahmed Baba yang difasilitasi dengan Tombouctou Manuscripts Project pada 2000.

Perpustakaan tertua lainnya tidak hanya berada di Afrika saja tetapi terdapat juga dibeberapa tempat di Erpa seperti Belanda dan Inggris. Perputakaanya yang tertua dan memiliki nilai sejarah yaitu Librije berlokasi di Zutpen, Gelderland di Belanda. Perpustakaan ini persis berlokasi tepat disamping hereja yang dibangun pada abad ke-11. Perpustakaan ini menyimpan buku-buku tentang sejarah bangsa Yunani beserta tulisan ajaran agama kristen. Museum ini menyimpan 300 buku langka dan 750 judul serta 65 manuskrip yang berasal sebelum periode 1500-an.

Gereja lainnya yang memiliki umur tertua adalah Hereford Cathedral di Inggris. Perpustakaan satu ini masih memiliki rak-rak penyimpanan buku yang dikunci dengan menggunakan kunci dan gembok yang modenya sudah sangat kuno sekali. Terdapat 227 manuskrip kebanyakan berisi tentang teologi kekristenan, separuh koleksi itu sudah ada sebelum katedral mengalami reformasi. Kebanyakan buku itu berasal dari abad ke delapan sampai lima belas, termasuk buku berasal dari abad ke-12 yang berisi ilustrasi indah.

Universitas juga digunakan sebagi tempat untuk menyimpan naskah kuno, selain Universitas Al Azhar, ada perpustakaan Royal Grammar School yang berlokasi di Inggris. Lokasi perpustakaan berada di Gedung Lama dari universitas, koleksi buku perpustakaan merentang dari buku yang dicetak di Venesia pada 1480 hingga koleksi buku teologi Kristen yang tercatat diterbitkan pada 1897. Seluruh buku ini bisa diakses terbatas, tapi untuk alasan pengetahuan dan riset. Koleksi buku yang ada persis sama dengan terbitan pertamanya, sesuai dengan bentuknya, sampulnya, tulisannya, dan juga pengaman bukunya.