projet-entourage

Dibukanya Perpustakaan Arsip Era Paus Pius XII

Dibukanya Perpustakaan Arsip Era Paus Pius XII – Vatikan dikabarkan akan membuka arsip rahasia yang berisi dokumen dari era Perang Dunia II dari masa kepemimpinan kontroversial Paus Pius XII.

Namun demikian, para pendukung Paus Pius mengklaim pemimpin Gereja Katolik Roma itu menyelamatkan orang Yahudi tanpa publikasi.

Dibukanya Perpustakaan Arsip Era Paus Pius XII

Paus Fransiskus mengatakan, pembukaan arsip rahasia itu akan dilakukan pada Maret 2019 agar menjelaskan mengapa Gereja Katolik gagal melakukan intervensi lebih banyak terhadap Holocaust. “Saya telah memutuskan, untuk pembukaan Arsip Vatikan untuk kepausan Pius XII akan berlangsung pada 2 Maret 2020,” kata paus asal Argentina itu, seperti yang dikutip dari kantor berita AFP. poker 99

Pada tanggal tersebut dipilih karena berbarengan dengan perayaan ke-81 tahun pemilihan Eugenio Pacelli sebagai paus, nama asli Paus Pius XII. “Gereja tidak takut akan sejarah,” ujar Paus Fransiskus. Pernyataan pria yang berusia 82 tahun itu merujuk pada Paus Pius XII yang menjadi kepala gereja pada salah satu masa paling menyedihkan dan kelam di abad ke-20. Paus Fransiskus mengatakan, keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan penelitian sejarah yang serius akan mengevaluasi secara adil mengenai era tersebut.

Dengan mengumumkan akan membuka dokumen rahasia Vatikan yang berasal dari masa kepemimpinan Paus Pius XII (1939-1958), dokumen-dokumen tersebut diyakini menyimpan catatan-catatan kontroversial yang selama ini diburu peneliti dan sejarawan. www.americannamedaycalendar.com

Masa kepemimpinan Paus Pius XII diwarnai dengan Perang Dunia II dan pembunuhan massal –seperti Holocaust. Alih-alih mengutuki perang dan menjunjung tinggi perdamaian, Pius XII lebih sering bergeming walau didesak oleh gereja dan para diplomat negara-negara sekutu. Para pengkritik Pius XII bahkan menjulukinya “Paus Hitler”. Saat itu Vatikan membela diri sendiri bahwa Paus telah melakukan tindakan di belakang layar untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi dari Holocaust. https://americandreamdrivein.com/

Pembukaan arsip itu akan berencana dilakukan pada Maret 2020 mendatang, delapan tahun lebih cepat dari yang dijadwalkan. Dengan mendatangnya pembukaan arsip, Paus Fransiskus menegaskan bahwa Gereja Katolik Roma “tidak takut akan sejarah”.

Dibukanya Perpustakaan Arsip Era Paus Pius XII

Arsip dari tahun 1939 sampai pada tahun 1958 terdiri dari ratusan ribu surat, pesan telegram, dan pidato kepausan. Uskup Sergio Pagano yang menangani mengenai arsip-arsip rahasia itu, mengatakan kepada surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano bahwa mereka butuh 20 personel arsip khusus selama lebih dari 12 tahun untuk menginventarisir dan mengatur dokumen yang meliputi kurang lebih 68 indeks volume, 538 amplop, 76 unit naskah pidato Paus Pius XII, dan 81 indeks yang mencakup lebih dari 5.100 amplop perwakilan Paus.

Tidak hanya dokumen-dokumen kepausan yang disimpan di arsip rahasia Vatikan, tetapi juga di arsip berbagai jawatan Vatikan. Dikutip dari CNN, pada tanggal 2 Maret 2020 nanti semua jawatan Vatikan akan membuka arsip untuk para peneliti yang memenuhi syarat, yaitu mereka yang memiliki gelar universitas atau ijazah setara universitas. Para rohaniawan yang ingin melakukan penelitian juga harus memiliki gelar sarjana atau PhD.

Di bawah kepemimpinan oleh Paus Yohanes Paulus II, Vatikan sebenarnya pernah membuka arsip rahasia pada 2004 terkait Perang Dunia II. Arsip yang akan dibuka seputar tahanan perang periode 1939 sampai 1947. Menurut Pagano, dirilisnya arsip lanjutan tahun depan dapat turut memperjelas warisan Paus Pius XII.

Selain itu, Paus Yohanes II juga pernah mengizinkan para peneliti dari Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat di Washington DC untuk mengakses arsip rahasia yang berkaitan dengan kebangkitan Nazi di Jerman. Tetapi arsip-arsip tersebut hanya dapat diakses sampai tahun 1939.

Dengan keputusan Paus Fransiskus yang dibuat untuk membuka arsip rahasia di masa kepemimpinan Paus Pius XII disambut hangat oleh komunitas Yahudi yang telah menanti kesempatan itu selama puluhan tahun.

“Keputusan Paus Fransiskus yang dibuat untuk membuka arsip untuk penelitian ilmiah sangat penting bagi hubungan Katolik-Yahudi,” ujar Rabi David Rosen, direktur internasional urusan antar agama dari Komite Yahudi Amerika.

Kepala rabi Roma Riccardo Di Segni menyambut dengan baik keputusan ini sekaligus menyangsikan proses perilisan arsip ini akan berjalan efektif dan sepenuhnya terbuka. Ia mengulang dan mengingatkan lagi: pada 1999 pernah dibentuk sebuah komisi ahli yang terdiri dari perwakilan Katolik dan Yahudi untuk memeriksa arsip Paus Pius XII. Dua tahun berselang, komite tersebut dibubarkan dengan alasan para anggota tim tidak bisa mengakses banyak dokumen.

Paus Fasis dan Anti-Komunis?

Paus Pius XII naik takhta suci Vatikan pada Maret 1939, enam bulan sebelum Perang Dunia II meletus. Paus Pius XII lahir di Roma bernama Eugenio Maria Giuseppe Giovanni Pacelli. Keluarganya sudah lama mengabdi untuk Vatikan.

Sebelum menjadi seorang Paus, putra pengacara Vatikan ini pernah menjabat duta besar Vatikan untuk Jerman dan menteri luar negeri Vatikan. TIME menyebutkan, selama menjadi pejabat di Vatikan, Pacelli mendukung Jenderal Francisco Franco dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939). Perang Saudara itu dimenangkan kubu Franco dan ia menjadi pemimpin diktator Spanyol (1936-1975). Selain itu Pacelli juga terlihat mendukung rezim diktator fasis Italia Benito Mussolini (1922-1943) yang pada masa pemerintahannya, Kota Vatikan ditetapkan sebagai daerah berdaulat pada 7 Juni 1929.

Pada 20 Juli tahun 1933, Pacelli juga menjadi perwakilan Vatikan saat menandatangani perjanjian Reichskonkordat, semacam perjanjian hubungan diplomatik antara Gereja Katolik Roma dengan pemerintahan Nazi yang baru terbentuk seiring dengan naiknya Hitler sebagai kanselir Jerman.

Dengan adanya perjanjian ini memang akan mengakhiri masa renggang hubungan Gereja Katolik dan Jerman sejak era Kanselir Otto von Bismarck (1871 – 1890). Pada saat itu Bismarck membatasi pengaruh Paus terhadap politik Jerman. Tetapi dengan Reichskonkordat membawa masalah baru, pada Pasal 16 tertulis bahwa ketika uskup mulai menjabat, mereka harus melakukan sumpah setia kepada gubernur atau presiden Reich Jerman seperti yang ditetapkan oleh konstitusi. Perjanjian ini semacam pemberian lampu hijau dari Vatikan untuk rencana melakukan genosida yang akan dilakukan Hitler di tahun-tahun berikutnya.

Berbagai situasi politik fasis yang mengelilingi Pacelli sampai ia naik menjadi Paus tampaknya telah mempengaruhi cara pandangnya dalam melihat perang Eropa. Paus dicatat sejarah – setidaknya selama arsip yang dirahasiakan belum dibuka – sebagai pemimpin tertinggi Katolik yang tidak pernah secara terbuka mengutuk Nazi atas pembunuhan orang Yahudi Eropa.

Saat Perang Dunia Kedua telah berakhir dan masuk ke dalam masa Perang Dingin, sikap Paus lebih sering menunjukkan permusuhan kepada komunisme. Pada tahun 1949, dia mengeluarkan dekrit yang isinya mengucilkan para pendukung komunis yang Katolik dengan tidak memberikan layanan sakramen di gereja. Dekrit itu dianggap sebagai puncak dari perjuangannya melawan komunisme di era Perang Dingin.


Namun jika dilihat praktiknya, dekrit itu hanya berlaku untuk pemimpin partai komunis dan bukan untuk para anggotanya. Dilansir dari arsip The New York Times 1973, banyak sekali fungsionaris partai komunis tingkat rendah dan menengah tidak mengalami kesulitan menemukan seorang pastor yang akan memberi mereka komuni atau melayani sakramen pernikahan di gereja.

Bagaimanapun juga, keputusan Paus Fransiskus untuk membuka arsip rahasia di masa kepemimpinan Paus Pius XII adalah dalam rangka mempercepat proses pemberian gelar orang suci kepadanya. Menurut Paus Fransiskus, Pius XII yang selama ini diperlakukan dengan, “prasangka dan berlebihan”, dan dibukanya arsip rahasia ini bisa membuat peneliti sejarah bisa menilai Pius XII dengan lebih obyektif.